Kamis, 05 Februari 2009

Peningalan Sejarah Kutai

1.Kura-Kura Mas
Menurut riwayat, datanglah ke pusat Kerajaan Mulawarman beberapa rombongan perahu dari negeri Cina yang dipimpin oleh seorang Pangeran yang ingin meminang salah seorang Putri Raja yang bernama Aji Bidara Putih. Setelah lamaran diterima, sang Pangeran mengantarkan barang-barang pertanda kesungguhannya untuk memperistri sang putri berupa perhiasan dari emas dan intan, termasuk diantaranya adalah Kura-Kura Mas tersebut.

2.Tali Juwita
Tali juwita adalah simbul dari sungai Mahakam yang mempunyai 7 buah muara sungai dan 3 buah anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu). Tali Juwita ini terbuat dari benang yang banyaknya 3x7 helai, kemudian dikuningi dengan kunyit untuk dipakai dalam upacara adat Bepelas.


3.Keris Bukit Kang
Keris ini adalah tusuk konde dari Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama yakni Aji Batara Agung Dewa Sakti. Menurut legenda Kutai, bayi perempuan yang kemudian diberi nama Aji Putri Karang Melenu ini ditemukan dalam sebuah gong bersama-sama dengan Keris Bukit Kang dan sebuah telur ayam. Gong ini terletak pada sebuah balai dari bambu kuning. Balai tersebut terletak diatas tanduk seekor binatang aneh yang disebut Lembu Swana yang muncul di perairan Kutai Lama.

4.Kelambu Kuning
Berbagai benda yang menurut kepercayaan mengandung magis ditempatkan dalam kelambu kuning, yakni:
a. Kelengkang Besi
Pada suatu hari ketika hujan panas, petinggi yang tinggal di sungai Bengkalang (Kecamatan Long Iram) yang bernama Sangkareak mendengar suara tangisan bayi. Setelah dicari akhirnya ditemukannya seorang bayi berada dalam suatu wadah yang disebut kelengkang besi.
b. Tajau (Guci/Molo)
Tajau atau tempayan ini dipergunakan untuk mengambil air ketika hendak memandikan Aji Batara Agung Dewa Sakti untuk pertama kalinya.
c. Gong Raden Galuh
Tempat Aji Putri Karang Melenu bersama Keris Bukit Kang diketemukan. Gong besar ini disebut juga Gong Maharaja Pati.
d. Gong Bende (Canang Ponograh)
Gong kecil ini dipukul bilamana ada sesuatu yang akan diumumkan kepada khalayak.
e. Arca Singa Noleh
Konon, arca Singa Noleh awal mulanya adalah seekor binatang hidup yang sedang memakan beras lempukut yang baru ditumbuk oleh seorang wanita. Wanita tersebut marah dan binatang tersebut jatuh, terus menjadi batu bercampur porselein seperti keadaannya sekarang.
f. Keliau Aji Siti Berawan
Keliau atau perisai ini adalah yang selalu dipakai oleh Aji Siti Berawan, keluarga dari dari Sultan Kutai Kartanegara. Aji Siti Berawan disebut pahlawan wanita karena selalu mempertahankan kerajaan dari serangan musuh. Mandau yang dipakainya dinamakan Mandau Piatu.
g. Sangkoh Piatu
Sangkoh (lembing) ini dipakai pada waktu Erau dan dikaitkan pada tali Juwita dan kain Cinde.
h. Sangkoh Buntut Yupa
Lembing ini penjelmaan dari seekor ular yang diketemukan di ujung pulau Yupa oleh seorang penduduk kampung sekitar pulau tersebut.
Meriam Sapu Jagat dan Meriam Gentar Bumi
Kedua meriam yang dianggap memiliki kekuatan daya sakti ini digunakan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa untuk menundukkan Kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman.

5.Meriam Aji Entong
Meriam buatan VOC ini awalnya ditempatkan di daerah muara sungai Mahakam, tepatnya di Terantang (Kecamatan Anggana), untuk berjaga-jaga dan menghadapi musuh yang datang melalui selat Makassar.

6.Meriam Sri Gunung
Meriam Sri Gunung inilah yang dipakai Awang Long gelar Pangeran Senopati untuk menembak armada kapal Inggris dan Belanda yang menyerang Tenggarong pada tahun 1844.

7.Tombak Kerajaan Majapahit
Tombak-tombak tua dari Kerajaan Majapahit yang tersimpan di Museum Mulawarman membuktikan adanya hubungan sejarah antara Kerajaan Kutai Kartanegara dengan Kerajaan Majapahit.

8.Keramik Kuno Tiongkok
Ratusan koleksi keramik kuno dari berbagai dinasti di Cina yang tersimpan di ruang bawah tanah Museum Mulawarman membuktikan telah adanya perdagangan yang ramai antara daerah Kutai dengan daratan Cina di masa lampau.

9.Gamelan Gajah Prawoto
Seperangkat gamelan yang terdapat di Museum Mulawarman berasal dari pulau Jawa, begitu pula topeng-topeng, beberapa keris, pangkon, barang-barang perak maupun kuningan, serta wayang kulit membuktikan adanya hubungan yang erat antara Kerajaan Kutai Kartanegara dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa semenjak jayanya Majapahit.

0 komentar: